Ketika orang dewasa menderita & # 1072; penyakit anak, itu sangat menyakitkan. Seperti yang terjadi pada saya pada akhir waktu Soviet ketika saya terkena campak, terbaring di tempat tidur selama tiga hari dengan demam panas 40C dan akan mati. Tetapi kemudian seorang dokter datang, mendiagnosis rubeola, saya dibawa ke rumah sakit khusus dan hidup dan menendang dalam beberapa hari.
Saya tidak akan pernah melupakan tiga hari itu - sakit kepala yang mengerikan, ketidakjelasan umum karena suhu tinggi dan dalam tiga hari tidak ada pikiran selain kematian yang cepat dan diinginkan. Di rumah sakit saya bertemu dengan seorang pria berusia sekitar 50 tahun yang memberi tahu saya sejarah kasusnya. Narasi lebih lanjut berasal dari orang pertama.
Saya belum muda dan semua teman usia saya sering klub untuk mulai mengeluh penyakit mereka - beberapa memiliki maag, yang lain - masalah tekanan, dll. Dan saya duduk seperti orang brengsek dan tidak bisa menjaga bola bergulir karena tidak memiliki penyakit serius. Di sana akhirnya saya jatuh sakit, yang membuat saya sangat bahagia. "Mereka akan menyembuhkan saya" - saya pikir - "jadi akhirnya saya akan memiliki alasan yang baik untuk mengalahkan gusi dengan kartu As saya". Saya menemukan diri saya di bangsal isolasi menular di Botkin yang hanya dikelilingi oleh orang-orang dengan Joe Trots dan di mana setiap orang membawa altarnya sendiri di tangan mereka. Saya juga diberi altar sendiri. Saya benar-benar bergabung dengan klub. Mereka menganalisis saya tetapi tidak dapat menemukan apa pun. Pada saat itu muncul laporan pertama tentang orang HIV-positif di surat kabar. Yang pertama, sejauh yang saya ingat, adalah seorang rekan dari organisasi perdagangan luar negeri - seorang homoseksual. Itulah satu-satunya hubungan dengan AIDS. Setelah gagal membuat diagnosis, para dokter memutuskan bahwa saya menderita AIDS. Dan mulai mengajukan pertanyaan kepada saya. "Seandainya kamu tidur dengan celana, bersihkan, kita adalah dokter setelah semua". Saya menyangkal ini tetapi mereka tidak percaya kepada saya. Mereka berkata: "Ayo, homo, kami menjaga kerahasiaan medis". Jadi, seminggu berlalu ( dalam tiga minggu saya menyerah ).
Saya datang ke dokter saya dan berkata: "Baiklah, teman-teman, buat diagnosis dan rawat saya, saya bisa mengambilnya sampai lusa, atau aku akan melompat keluar jendela - tidak tahan lagi". Hari berikutnya mereka mengadakan dewan reguler ketika seorang dokter anak berkeliaran karena kesalahan. Saat memeriksa saya, dia mendiagnosis proses rubeola tanpa gatal-gatal yang terlihat karena suatu alasan, yang mencegah untuk membuat diagnosis menjadi benar. Sehari sebelum kemarin saya dibawa ke sini dan sekarang saya sehat-sehat saja. Satu-satunya hal yang membuat saya tertekan adalah bahwa memalukan untuk memberi tahu pria tentang pengalaman saya - mereka membahas berbagai penyakit serius di sana dan saya memiliki penyakit anak yang memalukan untuk berbicara tentang apalagi altar pribadi dan bagaimana mereka melewati saya untuk homo. Maka saya harus menahan lidah saya.
No comments:
Post a Comment